Gunung Papandayan, Garut Jawa Barat

Awal cerita dimulai dari rasa penasaran penulis terhadap cerita teman-teman tentang keindahan objek wisata Gunung Papandayan, seperti  Lokasi kemah pondok saladah lengkap dengan toiletnya, (hehehe jujur toilet itu penting bagi para penikmat alam karena hal satu ini termasuk benda yang susah dijumpai ) dan lembah bunga abadi Edelweis dsb.

Tanggal 23-24 Januari 2015 akhirnya penulis dan rombongan melakukan perjalanan kecil menuju Gunung Papandayan Garut Jawa Barat.Perjalanan menuju Gunung Papandayan dimulai dari titik kumpul di perempatan jln Cileunyi menuju Rancaekek karena penulis menunggu rombongan dari Bekasi. Rombongan dari Bekasi adalah satu keluarga dari kakak penulis terdiri dari 3 laki-laki (kakak dan 2 anaknya) dan 1 perempuan (istri kakak). Sekitar pukul 14.05 WIB semua sudah kumpul dan berangkat menuju Camp David (Pintu Gerbang sekaligus parkiran menuju objek wisata Gunung Papandayan). Rute menuju Camp David adalah dari Rancaekek menuju arah Garut, sampai di Tarogong potong jalan menuju Samarang nanti akan tembus ke daerah Bayongbong. Dari Bayongbong menuju arah Cisurupan, sampai di Cisurupan ketemu perempatan menuju arah Gunung Papandayan.

Jika baru pertama kali ke Gunung Papandayan gunakan saja GoogleMaps, tetapi harus waspada saat sampai di perempatan Cisurupan karena GoogleMaps menunjukan arah belok kanan ke jalan kecil, jangan diikuti karena jalan yang ditunjukkan oleh GoggleMaps sangat kecil dan sempit, sebaiknya dari perempatan Cisurupan ambil jalan lurus karena jalannya mulus dan lebar. waktu tempuh dari cileunyi ke camp david sekitar tiga jam. Sekitar jam lima sore sampai di Camp David. Tiket masuk ada 3 macam yaitu :
  1. Tiket masuk pengunjung Rp 7.000 perorang
  2. Tiket wisata kemah Rp 5.000 perorang
  3. Tiket masuk kendaraan Rp 15.000
 Tempat pembayaran tiket tepat di pintu gerbang masuk Camp David.
Setelah melakukan pembayaran kami melanjutkan perjalanan menuju area parkir camp david. ternyata dari pintu gerbang ke area parkir jaraknya lumayan jauh, jika jalan kaki dijamin kringat sebesar biji jagung bakal keluar...hehehehe. berikut foto pemandangan latar belakang gunung papandayan yang diambil dari area parkir camp david 


Tahap selanjutnya kami menuju pos pendaftaran pendakian sekaligus tempat lapor parkir kendaraan, pos pendaftaran ada di area parkir. bea parkir dilokasi tersebut Rp 25.000,- pada pos tsb kita bisa menitipkan helm jika membawa motor atau barang-barang lainnya yang tidak ingin dibawa pada pendakian. Di camp david juga menyediakan sewa peralatan kemping seperti tenda,sleeping bag, kompor dll. Tanda bukti parkir kendaraan seperti terlihat pada gambar dibawah.  


Tahapan pendakian gunung papandayan yang kami lakukan  adalah camp david - hoogbert hut - pondok - saladah - hutan mati - tegal alun. sekitar jam 17.30 wib kami memulai pendakian dari camp david dengan tujuan pondok saladah untuk bermalam disana. jalur tracking menuju pondok saladah adalah menyisir sisi kawah papandayan, lepas dari kawah akan ditemui jalan setapak berbatu yang cukup lebar. Mungkin dulu jalan ini bisa dilewati oleh kendaraan mobil ya ????.

diujung jalan setapak kami bertemu selter hoogbert hut sebelum pondok saladah. waktu tempuh dari camp david ke hoogbert hut sekitar 3 jam. kami banyak istirahat karena mengimbangi istri kakak yang kepayahan karena baru pertama kali merasakan naik gunung. :-). Di hoogbert hut kami harus lapor ke pos yang dijaga oleh volunter. Dari obrolan santai dengan volunter ternyata pondok saladah sudah dekat, sekitar 10 - 15 menit perjalanan dari hoogbert hut. berikut foto-foto perjalanan dari camp david menuju hoogbert hut. 



Menurut info dari para volunter tempat hoogbert hut bisa untuk mendirikan tenda dan melihat pemandangan sunrise paling bagus dan juga istri kakak yang sudah sangat kepayahan akhirnya kami memutuskan bermalam di hoogbert hut. lokasi hoogbert hut cukup luas dan bisa menampung banyak tenda. disaat sedang asik mendirikan tenda ada banyak teriakan, ternyata ketika saya balik badan ada babi hutan dewasa yang tersasar masuk ke tengah lapang. akhirnya dengan susah payah volunter dibantu oleh banyak pendaki dapat diusir dari area sekitar perkemahan.

Dari obrolan sedikit dengan teman-teman volunter ternyata babi hutan sering masuk area perkemahan karena sedang dikejar oleh predator lain seperti macan dan sejenisnya, sehingga mencari perlindungan. Horor juga dengar cerita itu, untungnya banyak pendaki lain yang buka tenda disekitar lapangan hoogbert hut.

Selesai mendirikan tenda waktunya makan malam dengan menu khas pendaki gunung yaitu mie rebus hehehehe. sebetulnya kalau ga mau repot masak sendiri di sekitar hoogber hut ada beberapa warung yang dapat disinggahi, ada menu mire rebus, nasi goreng, bakwan, lontong dsb. Agak mahal sedikit tapi masih dianggap wajar karena saya melihat sendiri perjuangan mereka membawa barang jualan dari bawah sampai ke warung saat berpapasan menuju area hoogber hut.

mereka menaikkan barang jualan dengan menggunakan motor bebek yang dimodfikasi menjadi motor treal dengan ban roda belakang dibungkus rantai. Ditengah perjalan motornya ngadat alias mogok dijalur yang menanjak curam. rasanya ingin membantu tetapi bawa badan sendiri saja sudah kepayahan hahaha.... akhirnya saya cuma bisa membatu doa dalam hati semoga motornya sehat kembali.

Udara malam di hoogbert hut sangat dingin sekali, sleeping bag pun tidak mampu menahan udara dingin gunung papandayan. kaki dilapis kaos kaki kepala pakai kupluk tetap saja udara dingin masih menghantui, untungnya bukan hantu yang mendingini, hayahhhhh mulai ngawur deh.

Saking dinginnya serasa malam itu tidak tidur, semua aktifitas diluar tenda terdengar semua. disebelah kanan ada rombongan baru sampai dan mendirikan tenda terdengar, disebelah kiri tenda mengalunkan simponi malam alias ngorok juga terdengar hehehehe. Anehnya ketika malam itu saya kebelet pipis pas saya lihat jam di HP sudah jam 04.05 pagi hahahaha. berikut foto kami  di camping round  hoogbert hut.



Tepat jam 7.30 WIB tanggal 24 Januari 2016, setelah selesai sarapan kami 3 orang siap melanjutkan perjalanan, 2 orang tinggal di camping ground karena istri kakak sudah tidak kuat melanjutkan perjalanan (maklum lah beliau baru pertama kali hiking) dan kakak menemani istrinya karena sang istri minta ditemani. saya beserta 2 ponakan bergegas melanjutkan perjalanan dengan diselimuti kabut tebal disepanjang perjalanan.

15 menit perjalanan kami sampai dipondok saladah. suasana di pondok saladah sangat ramai sekali. banyak pendaki yang membuka tenda disini. lokasinya lebih luas dari camping ground hoogbert hut. Di pondok saladah juga tersedia toilet dengan jumlah lebih banyak dan juga warung-warung.   

 Lepas dari pondok saladah kami melanjutkan perjalanan melewati kawasan hutan mati. hutan mati itu bukan sekedar julukan tetapi memang hutan yang sudah mati. terlihat jajaran pohon-pohon mati karena sudah tidak ada daun-daunnya, batang-batangnya pun menghitam karena bekas terbakar. berikut foto ketika kami berada di lokasi hutan mati.

Jika baru pertama kali ke gunung papandayan sebaiknya jangan berjalan sendirian di hutan mati karena banyak jalur setapak yang membingunkan. ikuti saja rombongan besar dan kalau tidak mau bergabung cukup jaga jarak. Di hutan mati juga ada 2 jalur menuju ke tegal alun, jalur tsb pun susah ditelusuri karena memang tidak ada petunjuk yang jelas. kami baru tahu saat perjalan turun dari tegal alun karena kami melewati sisi yang lain dari jalur setapak di tegal alun.

Mendekati tegal alun tracking semakin curam, perlu kehati-hatian yang lebih  apalagi jika disaat musim hujan. Jangan melangkah maju sebelum memiliki pegangan yang kuat tetapi jangan khawatir karena perjalanan berat akan terbayarkan ketika sudah sampai ke tegal alun.  Hamparan bunga edelweis menyambut kami ketika sampai di tegal alun, berikut foto-toto yang kami ambil di tegal alun.




selesai menikmati keindahan alam gunung papandayan kami bergegas untuk turun. kabut terus menemani kami sampai kami ke camping ground hoogbert hut. demikian sedikit cerita yang dapat kami sampaikan dari ribuan bahkan jutaan keindahan dari kisah perjalanan yang sebenarnya. Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah memberikan banyak kenikmatan selama perjalanan kami di gunung papandayan

36 03 391 CAD

Komentar

  1. Subhanallah, alhamdulillah, allahu akbar.. Naik gunung perdana yg mengundang kecanduan,heheh

    BalasHapus
  2. Hhaaa itulah kelebihan gunung papandayan semua berawal dari sana

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puncak Mega Gunung Puntang 2222 Mdpl di Bandung Selatan

Curug Putri Palutungan Kuningan Jawa Barat

Pendidikan Dasar XII Ants Club mulai dibuka tahun 2021