Batu Dinding "The Great Wall" Balikpapan Kalimantan Timur



Assalamualaikum Wr,Wb….
Iyooooooyyy…Salam  komunitas!!!!

Berawal dari undangan eks rekan kerja yang sekarang berada di Balik Papan, maka saya beserta teman dari Komunitas Semut berangkat ke Kalimantan Timur untuk sekedar berlibur….
Ternyata ada juga objek wisata alam yang berbau adventure…hm, mengapa tidak kita kunjungi.., mari berangkat..!!

Objek Wisata Batu Dinding (atau sering disebut sebagai Great Wall at Kalimantan Timur) adalah sebuah bukit batu, sepertinya terdiri dari pasir (warna putih) dan bebatuan keras yang tersusun dan menjulang di tengah belantara Borneo yang masih asri dan rapat. Pada kedua sisinya langsung berbatasan dengan jurang yang hiiii…curam!! Udah gitu di kanan kirinya di kelilingi hutan dan pohon yang tinggi. Kenapa disebut Dinding Batu ?? Menurut warga setempat bentuknya mirip /menyerupai dinding yang membagi hutan satu dengan yang sebelahnya…makanya sering disebut juga sebagai Great Wall, Cuma yang ini asli buatan alam….Indahnya Indonesiaku..

Mengawali perjalanan di pagi buta setelah ba’da Subuh, kami berangkat langsung menuju Desa Bukit Merdeka, Kecamatan Sambosa..,mengambil rute luar kota Balik Papan – Samarinda. Menempuh perjalanan hingga sampai Km. 45. Kurang lebih sekitar 1 jam perjalanan dari kota Balik Papan. Rencana mau lihat pemandngan matahari terbit…karena menurut cerita, pemandangan sunrise atau sunset nya bagus sekali. Namun karena hujan mulai turun sepertinya kami tidak dapat menyaksikan si matahari terbit itu…L

Tiba dilokasi kita harus memasuki desa sedikit.., mata kita langsung disuguhi oleh perkebunan buah naga yang berbaris teratur rapih. Dan seterusnya…yuuuk mari kita nanjak!!
Udah jalannya becek, eh ternyata ada ojeg…horeee…! Aman kita bisa lanjut. Kebayang ga klo jalannya udah licin gitu, yang ada maju selangkah trus terjun bebas alias kepleset…Licin abisss!!
Tapi ternyata ojeg pun tidak bisa sampai ke perbatasan terakhir, karena kendala hujan gerimis, sehingga jalanan yang terbuat dari tanah lempung tambah licin dan motor tidak mampu menanjak, jadi ojeg hanya bisa sampai pada batas perkebunan yang terakhir…sisanya yahh tetep aja nanjak…!!

Kita harus berjalan dipinggir agar tidak kepleset…(kalau tidak kena hujan…jalannya pasti enak untuk di jejaki…apalagi sepedahan..)


Akhirnya…setelah kurang lebih 2 jam berjalan menapaki rute yang licin, kami tiba pada sebuah shelter untuk berisitrahat sejenak. Rute jalan sudah mulai berpasir dan kerikil-kerikil kecil…menanjak, namun sudah ada pegangan seperti pagar. Undakan tanah liat bercampur pasir dan kerikil harus kami liwati dan terus mendaki…hingga bertemu jalan bebatuan atau lebih dikenal jalan batu dinding….

 
 

Hanya butuh waktu sekitar 30 menit kamipun sampai di puncak dinding batu, dan masih berselimut kabut karena bekas hujan …jadi pemandangan tidak begitu cerah….namun cukuplah membuat hati kami senang, karena pemandangannya asli hutan semua dan tebing curam, rute kurang aman karena jarang didapati pagar atau tali pengaman, so be careful guy…. Maklum wisata ini belum dikelola oleh pemerintah setempat secara serius hanya diurus oleh warga setempat alakadarnya.




 
Salam Lestari
Ipay , AC 25 03 391 CAD


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puncak Mega Gunung Puntang 2222 Mdpl di Bandung Selatan

Curug Putri Palutungan Kuningan Jawa Barat

Pendidikan Dasar XII Ants Club mulai dibuka tahun 2021